Dalam Kondisi Apa pun, Aku Tetap Menjalankan Syakubuku
“Dalam kondisi apa pun, aku tetap menjalankan syakubuku”. Demikianlah tekad OesikiKalimantan yang dibacakan oleh tiga umat perwakilan dari Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Oesikiyang dihadiri oleh 599 peserta dari Pontianak, Singkawang, Ketapang, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan ini diselenggarakan pada tanggal 3-4 November 2018 di Vihara Vimalakirti Pontianak. Rangkaian Upacara Oesiki yang dipimpin oleh Y.A. Tozawa ini diawali dengan gongyosore bersama, kemudian dilanjutkan dengan Upacara Otaiya.
Setelah Upacara Otaiya, acara dilanjutkan dengan festival kelapa yang diawali dengan tarian pembukaan dan penyalaan meriam, budaya khas melayu Kalimantan Barat, oleh Y.A. Tozawa. Acara berikutnya adalah malam kesenian yang menampilkan berbagai kesenian seperti tarian, nyanyian, dan penampilan grup angklung Svara Pundarika, grup angklung ibu-ibu Pontianak. Acara malam kesenian juga dihadiri oleh Pembimas Buddha dari Pontianak dan Kubu Raya.
Keesokan harinya, acara diawali dengan gongyopagi serta gojukaidan penerimaan Okatagi Gohonzon. Berikutnya adalah acara Upacara Oesikidan Upacara Shicigosan. Setelah Upacara Oesiki, acara selanjutnya adalah tanya-jawab seputar ritual. Perayaan OesikiKalimantan diakhiri dengan pembagian bunga oesiki. Seluruh umat kembali ke daerah masing-masing dengan perasaan gembira.