KosenrufuPrioritas Hidupku
Dengan mengusung tekad “KosenrufuPrioritas Hidupku”, perayaan Oesiki Jateng 3 diikuti sebanyak 180 umat dari Jateng 3 serta Jateng 5 dan Jateng 6. Tema ini diangkat karena umat Jateng 3 kebanyakan lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri dibandingkan kegiatan vihara.
Rangkaian acara kensyudiawali dengan gongyosore. Saat itu, ada lima orang yang gojukaidan satu orang menerima Gohonzon. Acara dilanjutkan dengan upacaraOtaiyadan pertemuan dengan Y.A. Tsuchida yang membahas ritual.
Banyak umat yang masih bingung seputar masalah ritual. Contohnya adalah tentang makna penggunaan nasi dan air. Nasi yang digunakan adalah nasi yang pertama kali matang dan air yang digunakan air yang paling bersih di rumah. Selain itu, Sensei mengingatkan pentingnya daimoku. Alasannya, daimokuadalah dasar pelaksanaan hati kepercayaan yang memiliki makna bahwa pelaksanaan ini didasari Tiga Karma, yaitu karma mulut, badan, dan hati. Sensei juga mengimbau agar setiap keluarga dapat melaksanakan gongyobersama. Karena, hal itu mencerminkan hati kepercayaan kita dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kehidupan dalam keluarga dapat menyatu.
Malam harinya diadakan acara malam kesenian yang menampilkan kesenian dari berbagai daerah seperti tari dan teater komedi. Suasana di vihara menjadi hangat ketika semua peserta dan juga Sensei Tsuchida dapat tertawa bersama.
Keesokan harinya diadakan Upacara Oesikidan juga Upacara Sichigosanyang diikuti oleh 12 anak. Kensyu ini ditutup dengan pertemuan bersama Pandita Utama Melinda Tandadjaja. Beliau mengingatkan bahwa suami istri dapat menjalani hati kepercayaan bersama. Jika ruang lingkup yang kecil kosenrufudapat tercapai, hal itu nantinya diharapkan dapat membawa dampak yang lebih besar, yaitu kosenrufuIndonesia. Bu Melinda juga mengimbau umat Jateng Sentra 3 dapat mengajak lebih banyak umat untuk aktif di vihara.