“BUDAYA BARU, KELUARGA MAJU”
Kedatangan 188 peserta Kensyu Keluarga Jatim 3 tahun ini yang diadakan di Tretes disambut oleh rintik hujan. Namun, hal itu tidak menyurutkan antusiasme peserta kensyu untuk mengikuti kensyu. Daerah-daerah Jatim 3 yang terdiri dari Malang, Batu, Kediri, Jombang, Pasuruan, dan Banyuwangi yang membentuk kontingen-kontingen kecil memperebutkan Piala Kosenrufu Jatim 3.
Setelah acara pembukaan, ada diskusi kelompok yang dibagi menjadi 4 kelompok. Lontaran yang ditanyakan ke peserta diskusi, “Pernahkah mengalami ‘ngomong gini salah, ngomong gitu salah, nggak ngomong tambah salah”. Setelah diskusi kelompok, pada malam harinya diadakan malam hiburan. Peserta bebas memilih bermain di stan-stan games yang disediakan.
Keesokan harinya, acara dilanjutkan dengan Pertemuan Fenomena. Di sesi ini, Pandita Rusdy Rukmarata, memberikan bimbingan, “Sayang kita pada orang lain adalah sayang versi kita, bukan sayang versi orang yang kita sayang. Kadang untuk sayang, kita perlu memahami keinginan atau karakter keluarga kita yang nggak cocok sama kita. Karena itu, butuh maitri karuna, kita harus mencoba berkomunikasi dengan jalan Buddha. Mau memahami orang lain dan tidak mengharap dia berubah.”
Dalam Pertemuan Tanya Jawab yang diadakan setelah makan siang, Mas Rusdy juga berpesan, “Lahir kembali menjadi manusia itu istimewa, lalu lahir kembali menjadi manusia dan ketemu hukum Buddha Nichiren Daishonin itu lebih istimewa, hargai itu dulu. Dalam ajaran kita, manusia bisa maju dengan badan apa adanya. Dalam petuah emas, kita diajarkan, kalau suami bahagia, istri pasti sejahtera.” Setelah gongyo sore, ada pengumuman pemenang piala bergilir yang dimenangi oleh Jombang yang tahun depan diusulkan menjadi tuan rumah Kensyu Keluarga.