Work Hard, Dream Big
Kerja keras dan punya impian besar sepertinya bukan hal yang mudah dilakukan. Menurut hasil survei terhadap GM dan Pro-M Sumbagsel, banyak juga anak muda yang tidak tahu apa impiannya. Terlebih lagi mimpi besar. Banyak yang bingung, mimpi saja tidak punya, apalagi mimpi besar.
“Impian kecil, bukan berarti mudah dicapai. Kalau impian kita besar, pengetahuan kita otomatis juga akan menjadi besar,” ujar Pandita Utama Rusdy Rukmarata, narasumber kensyu ini. Dalam mengejar impian, terkadang banyak muncul halangan. Entah dari dalam diri, seperti tidak pede, tidak yakin dengan impiannya, ataupun dari luar diri, seperti, dilarang orangtua ataupun merasa tidak punya uang. Menurut Mas Rusdy, selagi masih muda, kejarlah impian sejauh mungkin. “Harusall outuntuk impian kita, sampai kita tahu sebatas mana kita mampu. Jangan sampai gara-gara uang, kita akan menyesal di hari tua dengan menyimpan perasaan ‘seharusnya dulu saya bisa..,” tambahnya.
Persoalan uang juga terasa lebih memberatkan ketika sudah berusia profesional muda. Umumnya Pro-M diharapkan sudah menghasilkan uang. Tapi apakah pekerjaan yang ditekuni sesuai dengan impiannya? Terkadang hal ini yang diabaikan. Misalnya saja, ada seorang Pro-M asal Palembang yang sudah lama ingin terjun ke dunia musik, namun ragu-ragu dengan kemampuannya juga dengan penghasilan yang akan didapatkan. Ia pun memilih bekerja kantoran saja, seperti harapan keluarganya.
Menanggapi ini, Mas Rusdy kembali meyakinkan pentingnya all outdemi impian. “Sekarang terjun dulu, all outdi musik, sampai kamu tahu kamu bisanya sampai di mana, dan setelah itu bisa memutuskan. Jangan hidup dengan (beban) perasaan ‘kalau saya dulu bermusik, pasti bisa’. Kalau kamu punya keinginan besar, coba saja setahun-dua tahun. Setelah itu, kamu pertimbangkan untuk melanjutkan atau berhenti, dengan segala konsekuensinya.”
Persoalan impian dan asmara, ternyata juga muncul di dalam pembahasan kensyukali ini. Ada seorang GM yang berpikiran bahwa meski sekarang punya banyak impian, tapi jika nanti suami melarang, ya sudah, pasrah dan ikut kemauan suami.
“Zaman sekarang jangan menikah hanya karena cinta. Awalnya kelihatannya memang oke, tapi yang seperti itu bukanlah modal untuk kawin. Untuk kawin, modalnya harus lebih dari sekadar cinta. Perkawinan depan Gohonzonbeda, karena tujuan kita kosenrufu, sama-sama menjalankan kosenrufu. Dan di dalam perjalanan mencapai tujuan kosenrufuitu, ada kebersamaan.
Mengakhiri kensyu, Mas Rusdy mengungkapkan bahwa tema ‘Work Hard, Dream Big’, bermakna bahwa kita kerja harus pintar dan punya impian besar untuk orang lain. Kalau kerja keras saja, tukang becak bisa kerja keras. Kalau impian kita besar, kerjaan akan cerdas.
Kensyu kali ini memberikan motivasi dan juga pencerahan bagi lebih dari 140 orang peserta. Semoga saja, setelah kensyu ini GM dan PRO-M bisa semangat untuk Work Smart, Dream Big. (Puput)