Tozan Otanjo-e tahun ini diikuti 68 peserta. Indonesia adalah negara dengan peserta terbanyak tahun ini. Seperti biasanya, rombongan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Setelah perjalanan udara selama 7 jam, rombongan pun tiba di Bandara Haneda, Tokyo.
Dalam perjalanan menuju Kuil Pusat Taiseki-Ji, rombongan yang menggunakan dua bus ini singgah di beberapa tempat terlebih dahulu. Tempat pertama adalah Kuil Hojoji di Ota, Tokyo. Setelah mengikuti gongyo pendek, peserta mendengarkan sambutan dari kepala Kuil Hojoji, Y.A. Nichiken Funabashi. Indonesia merupakan rombongan ke-6 dari luar negeri yang mengunjungi Kuil Hojoji sampai saat itu. Y.A. Funabashi berpesan agar umat Indonesia bisa semakin semangat dalam pelaksanaan hati kepercayaan dan merasakan karunia manfaat dari tozan kali ini.
Rombongan pun melanjutkan perjalanan ke Ebina untuk makan siang dan ke Aeon Mall untuk makan malam. Hari pun sudah malam ketika rombongan tiba di Kuil Pusat Taiseki-Ji. Setibanya di kuil pusat, peserta bergegas meletakkan koper di Sonibo, lalu mengikuti gongyo sore, dilanjutkan dengan mandi dan istirahat.
Pada Jumat, 16 Februari 2018, peserta bangun lebih pagi untuk mengikuti gongyo pagi jam 05.30. Usai gongyo pagi, peserta menuju ke Mieido untuk mengikuti Upacara Otanjo-E yang dilanjutkan dengan Upacara Otobiraki di Pagoda Lima Tingkat. Dinginnya udara di pagi hari tidak membuat semangat peserta menurun. Baik anak kecil maupun inspirasi mengikuti upacara dengan semangat dan sungguh-sungguh. Sebelum kembali ke Sonibo, peserta berbaris untuk menerima permen dan kacang yang dibagikan para biksu di depan Pagoda Lima Tingkat. Hari itu peserta menyantap makan siang di Restoran Nishimura, yang khas dengan berbagai masakan Jepang serta keramahan empat orang ibu-ibu yang bekerja di sana.
Akhirnya waktu Gokaihi pun tiba. Peserta menuju ke Hoando untuk gongyo Daimoku, berdoa di hadapan Dai Gohonzon. Acara hari itu ditutup dengan pertemuan umum dengan Y.A. Ryoki Hakojo di Sonibo. Setelah mengikuti gongyo sore, peserta mendengarkan ceramah dari Y.A. Ryoki Hakojo berjudul “Tanamkanlah Lima Prasetya Dharma dalam Lubuk Hati Terdalam”. Dalam ceramahnya, Y.A. Ryoki Hakoho mengatakan, “Seperti dikatakan beliau (Y.A. Nikken Shonin), Indonesia memiliki jodoh yang mendalam dengan Hukum Buddha Nichiren Daishonin. Saya yakin, karena adanya ikatan jodoh yang mendalam dengan Buddha Pokok Nichiren Daishonin tersebut, Anda semua giat dalam hati kepercayaan.”
Peserta mengikuti berbagai acara di kuil Pusat sampai 18 Februari 2018. Selain Gokaihi dan Ushitora gongyo, peserta juga berkunjung ke Homotsuden, gedung pameran di kuil Pusat dan menyumbang sotoba di Mutsubo. Setelah Gokaihi, peserta menuju ke kota Yokohama, dan menginap di Yokohama Royal Park Hotel selama dua malam, lalu kembali ke Indonesia pada 20 Februari pagi.
Tidak terasa satu minggu telah dilalui untuk Tozan Otanjo-E kali ini. Tentunya seluruh peserta pulang dengan membawa semangat untuk memajukan kosenrufu di Indonesia dan terus maju dalam pelaksanaan hati kepercayaan. (Rubu/Evi)