PRIA TANGGUH ZAMAN NOW
Kensyu yang diselenggarakan di Hotel Patra Comfort, tepat di pinggir Danau Toba Parapat ini, diikuti oleh 226 orang peserta. Mereka berasal dari Medan dan umat dari luar kota juga, yakni Binjai, Pematang Siantar, Aslab, Pekanbaru, Kepulauan Riau, Jambi, Palembang, DKI Jakarta, dan Bandung.
Begitu tiba di lokasi acara, peserta diajak untuk bermain gamesuntuk melatih kerja sama tim. Untuk acara opening, ada 12 tokoh hero yang sengaja didatangkan, seperti Bruce Lee, Hulk, Tarzan, Wiro Sableng, Judge Bao, dan Zorro. Kemudian, dalam pertemuan fenomena, para pria mengutarakan keresahan yang mereka rasakan di zaman now ini. Menanggapi ini, Pandita Welly Sudali mengatakan, “Jangan suka avidya, tetapi semua usaha perlu pertapaan, sabar dan tekun. Jangan ibarat seseorang yang mau makan buah, tapi tidak mau tanam biji. Seharusnya, untuk berhasil, kita harus menjalani proses mulai dari tanam bibit, dipupuk, disirami hingga buah besar dan akhirnya baru bisa dinikmati.”
Pandita Alim Sudio juga memberi masukan bahwa superherozamannowjuga tidak ada yang sendiri-sendiri, selalu beramai-ramai. Misalnya saja, dalam filmAvenger. Karena itu, untuk menjadi pria tangguh zaman now, para pria harus bisa bekerja sama dengan orang lain juga serta bisa menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan. Untuk itu, perluGohonzonyang menjadi sumber kekuatan untuk perombakan nasib dan bisa menjadi orang yang bernilai plus.
Keesokan harinya, para peserta disungguhi pesta durian. Peserta tampak sangat antusias menikmati lezatnya buah andalan Sumut. Di pertemuan Tanya Jawab, salah satu peserta menanyakan persoalan hubungan dengan istri. Pandita Alim Sudio memberi masukan bahwa pria harus bisa bekerja sama dengan perempuan juga. Zaman sekarang, suami tidak boleh feodal, merasa harus di atas terus dan istri di bawah. Pria harus berani mengubah filosofi lama tersebut menjadi filosofi Nichiren Shoshu. Pandita Welly juga mengajak para pria agar lebih hormat, mau lebih sayang dan mengerti kondisi istrinya. Bila berbuat salah, suami harus berani mengaku salah dan minta maaf ke istri, jangan jaga gengsi. (Ranto).