Membangun Cinta Dalam Keluarga
Meski vihara yang sedang direnovasi, namun kosenrufudi Surabaya jalan terus. Umat Surabaya ditantang untuk dapat terus menjalankan kosenrufudanitaidosinagar pembinaan dapat terus berjalan. Salah satu contoh bukti pelaksanaan kosenrufuini adalah dengan diadakannya Kensyu Keluarga Surabaya yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Fair Field. Istimewanya,kensyukali ini dapat dihadiri oleh Ketua Umum Pandita Utama Aiko Senosoenoto.
Rangkaiankensyusehariini diawali dengan gongyopagi, kemudian lanjut pembukaan, pertemuan fenomena, kompetisi art n fun, dan ditutup dengan pertemuan tanya jawab. Sebanyak 370 peserta sangat antusias mengikuti acara demi acara.
Kensyudibuka dengan video dan tarian dari Ketua Panitia bersama dengan perwakilan semua bagian dari masing-masing cetya. Kemudian, diadakan pertemuan Fenomena dengan tema sama dengantema kensyu.
Tema ini dirasa sangat penting untuk diangkat karena kebanyakan orang hanya berpikir cara membangun cinta adalah hanyadengan memperbaiki hubungan antara suami-istri, namun kebanyakan para orang tua lupa bahwa hubungan bisa diperbaiki jika mereka punya tujuan dalam rumah tangganya. Salah satunya adalah mendidik anak.
Dalam pertemuan Fenomena kali ini, ada pembicara yang berkeluh ksah karena selalu bete dan memaki-maki anaknyayangtidak sesuai harapan orang tua. Ada juga yang benci melihat anaknya karena selalu terbayang-bayang wajah mantan suami. Selain itu ada juga yang bingung ikut mengatur rumah tangga anaknya dianggapbermasalah. Di akhir pertemuan, umat pun happykarena banyak mendapat masukan dan jawaban dari narasumber.
Setelah Pertemuan Fenomena,acara dilanjutkan dengan Kompetisi Art n Fun yang diisi dengan Kompetisi Teater Musikal Komedi dari masing-masing cetya. Seketika suasana di dalam ruangan pun menjadi segar dan penuh tawa.Acara terakhir, pertemuan tanya jawab, MbakAiko pun memberikan bimbingannya untuk seluruh umat Surabaya yang sedang berjuang dalam merenovasi Viharanya. “Dulu ketika ada tempat,rasanya biasa aja ya viharanya.Sekarang,ketika tidak ada tempat,baru kerasabahwa vihara itu penting. Sebagus-bagusnya hotel,pasti lebih nyaman sembahyang di vihara sendiri kan?Maka itu,sekarang saatnya semua umat Surabaya untuk itai dosin dalam membangun vihara ini.Kalau nggak,akan banyak kendalanya.Misalnyamasalah perizinan. Kalau kita bisa itai dosin, renovasi vihara ini pasti akan sukses pembangunannya.Bahkan,mungkin bisa saja jadi kuil. Biksu Tozawa bahwaumat Indonesia banyak,tapi kuilnya sedikit. Maka itu,Sensei ingin Indonesia bisa punya banyak kuil di daerah-daerah!”
Wahhh.. sebuah bimbingan dan tantangan yang besar dari MbakAiko buat semua umat Surabaya. Semoga bimbingan tersebut bisa terus kita jalankan dan tantangan tersebut dijawab oleh umat Surabaya. Semangat!