Keluarga Terbuka, Keluarga Modern
Kensyu Keluarga Sulawesi Selatan yang diadakan bulan Mei lalu diikuti oleh 150 umat dari berbagai daerah Makassar, Parepare, Bulukumba, dan Bantaeng.
Tema ‘Keluarga Terbuka, Keluarga Modern diangkat karena melihat fenomena umat Sulawesi Selatan yang masih sulit terbuka dan masih berpegang pada pandangan turun-temurun dari keluarga. Di hari pertama, kensyudibuka dengan teater opening, kemudian dilanjutkan pertemuan fenomena. Kesulitan memunculkan keterbukaan dalam keluarga memang terlihat jelas, seperti kasus orang tua yang tidak berani menegur anaknya dalam hal mendidik anak, juga intervensi orangtua dalam memilih pacar. Hadir Ketua Umum MNSBDI Pandita Aiko Senosoenoto sebagai narasumber.
Keesokan harinya, para umat tidak melewatkan kesempatan untuk bertanya melalui pertemuan tanya jawab. Ada yang menanyakan mengenai kesulitan berkomunikasi antara suami-istri dan anak-orang tua yang selalu berujung ribut. Di akhir pertemuan, Mbakn Aiko meyampaikan bahwa di Sulsel permasalahannya adalah ketika ada umat yang mau terbuka mengenai kesulitan yang dialami, maka yang lebih dulu muncul adalah penilaian (judgement) terhadap orang itu. Hal itu mengakibatkan umat malas untuk terbuka mengenai permasalahan yang dihadapi. Padahal keterbukaan di Susunan itu perlu ada agar umat atau pun pandita bisa belajar dari kesulitan yang dialami umat tersebut yang bisa saja suatu hari kita pun akan mengalami hal yang sama. Karena itu, Susunan selalu mengajak itu untuk terbuka, tanpa perlu ada judgement.