Perilaku Hidup Mensyakubuku Keluarga
Sebanyak 368 umat MNSBDI Kepri berkumpul di Vihara Batam untuk menghadiri KensyuKeluarga Kepri. Tema kensyumengubah ‘Perilaku Hidup MensyakubukuKeluarga’ ini dihadiri oleh Pandita Utama Rusdy Rukmarata. Umat Kepri yang terdiri dari daerah Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Pulau Kalaok, dan pulau-pulau kecil lainnya tampak antusias mengikuti pertemuan Fenomena dan Tanya Jawab.
Pertemuan Fenomena yang dikemas dalam bentuk talkshowini menghadirkan tiga pembicara. Ketiga pembicara memiliki persoalan yang berbeda. Ada seorang ibu dari Batam yang ingin syakubukusuami tapi tidak yakin, karena suaminya aktif di agama lain. Hal ini membuat hubungan suami istri ini semakin jauh dan susah berkomunikasi. Pembicara kedua, seorang ibu dari Tanjung Balai Karimun, belum berhasil syakubukukeluarganya. Ia merasa secara ekonomi di bawah abang dan adik kandungnya sendiri. Tapi, ia merasa keluarganya lebih bahagia. Pembicara terakhir, seorang Pro-M yang punya pacar beda agama namun ia yakin pacarnya akan mengikuti hati kepercayaannya. Sebelumnya, ia juga pernah putus pacaran karena beda agama.
Sesi kedua dari kensyuini dilanjutkan dengan pertemuan Tanya Jawab. Dalam pertemuan tersebut, umat makin antusias bertanya, mulai dari persoalan susahnyasyakubukusampai dengan beragam kesulitan dalam keluarga. Dari jawaban narasumber, Pandita Rusdy Rukmarata, kami memahami bahwa dasar syakubukuadalah cinta. Setiap orang, baik orang kaya atau orang miskin, punya ketakutan yang sama. Setiap orang punya penderitaan. Kalau kita mencintai mereka lewat daimokukita bisa tahu penderitaan mereka. Motivasi yang salah saat syakubukuanak, suami, atau istri adalah agar kita tidak susah karena semuanya telah sinjin. Motivasi ini dasarnya ego dan akan susah berhasil dalam syakubuku. Puncak dari syakubukuadalah cinta atau lebih dalamnya adalah maitri karuna.
Semoga setelah kensyukeluarga ini, umat Kepri memahami kesulitan dan penderitaan orang lain dengan tulus dan menemukan jawabannya dengan mengajak aktif di susunan. Semoga kami berhasil men-syakubukukeluarga. (Agus P.)