Gempa bumi yang terjadi di Lombok adalah duka kita bersama. MNSBDI bersama umat Balidan Lombokmembuka posko bantuan GPSK (Gerakan Peduli Sekitar Kita) yang berlokasi di Vihara Vimalakirti Lombok.
Pertama kali, gempa terjadi di Lombok Timur pada tanggal 29 Juli 2018 pukul 01.00WITA. Kemudian terjadi banyak gempa susulanyang manapuncaknya terjadi pada tanggal 7 Agustus 2018 yang berkekuatan sebesar 7 SR berpusat di Lombok Utara.
Bantuan yang disalurkan oleh GPSK antara lain berupa beras, obat-obatan, air mineral, terpal, selimut, mie instan, popok bayi, pembalut, dan lain-lain. Selain itu, posko bantuan GPSK juga menerima bantuan baju layak pakai dari warga sekitar yang efek gempanya tidak terlalu parah. Terdapat beberapa kegiatan yang masih dilakukan di dalam rumah, tetapi pada malam harinya semua warga mengungsi ke halaman dan tidur di tenda-tenda darurat. Oleh karena itu, juga disalurkan bantuan berupa tikar dan tenda.
Pada keesokan harinya tanggal 9 Agustus 2018, terjadi lagi gempa susulan dengan kekuatan 6,5 SR. “Kami yang berada di lokasi juga merasakan gempa tersebut. Kami benar-benar melihat dan merasakan suasana yang sangatkacau dan penuh dengan ketakutan. Banyak ibu dan anak-anak yang menangis berhamburan di sepanjang jalan raya, bangunan-bangunan yang sebelumnya sudah retak menjadi rubuh,” kata salah satu umat Bali yang menjadi relawan.
Selain gempa, terjadi juga tanah longsor yang menutupi jalan raya, sehingga akses jalan sempat tertutup. Hal ini menyebabkan rombongan relawan GPSK terpisah, tetapi untungnya satu mobil sudah berhasil sampai di Dusun Sempak, dusun yang berada di daerah perbukitan yang belum tersentuh bantuan, tepatnya di Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung.
Pada tanggal 19 Agustus terjadi lagi gempa susulan yang cukup besar berpusat di Lombok Timur. Pada tanggal 22 Agustus 2018,GPSK mendapatkan tambahan relawansebanyak 5 orang dari Jakarta dan 2 orang dari umat Jateng. Kami bersama-sama menyalurkan bantuan ke Lombok Timur dan Lombok Utara.
Kemudian tanggal 26 Agustus, dalam kondisi gempa susulan yang terjadi setiap saat, kami mendengar berita bahwa Yang Arya Tozawa ingin berkunjung ke Lombok. Padahal saat itu banyak yang ingin meninggalkan Lombok. Sensei Tozawa malah ingin mengunjungi umat dan melihat kondisi vihara. Selain berkunjung, Sensei juga memberikan bimbingan agar umat tetap semangat kosenrufu melalui pertemuan tanya jawab.
Semoga bantuandari GPSKinibisabermanfaat untuk Lombokdan seluruh masyarakat Lombok bisa bangkit kembali untuk menata kehidupannya, juga bagi umat BDI Lombok agar lebih semangat lagi membangun Susunan.